Monday, March 26, 2012

11:20 PM - 4 comments

Janji

Aku punya janji yang hendak kutanam pada lahan yang subur
berharap dia akan tumbuh menjadi tunas yang indah kelak
Tapi ternyata tanah itu terbelah dan benih itu gugur

Aku punya janji yang hendak kugantung pada pohon ara yang kuat
berharap dia akan berbuah manis kelak
Tapi ternyata pohon itu menjadi rapuh sebelum sempat berbuah

Aku punya janji yang hendak kutancapkan pada puncak gunung
berharap dia akan menjadi prasasti kelak
Tapi ternyata gunung itu rubuh sebelum sempat kudaki

Aku punya janji yang hendak kugantungkan bersama bintang yang kemilau
berharap dia akan bersinar di langit tergelap sekalipun
Tapi ternyata bintang itu menjadi redup dan jatuh ke bumi

Dia pernah mendengar janji itu
Yang kubisikkan dengan lembut di setiap desir nadinya
berharap aliran darahnya akan membawanya ke jantung, hati dan seluruh sumsum tulangnya
dan menjadi irama nafas hidupnya

Tetapi Dia lupa janji itu, seperti asap tanpa bekas
Seolah Janji itu tak pernah terucap
Seolah Janji itu tak pernah terlahir
Seolah Janji itu tak pernah ada

Malam ini kuucapkan kembali Janji itu
bukan di dalam tanah sebagai benih
bukan di atas pohon ara sebagai buah
bukan di puncak gunung sebagai prasasti
bukan di antara bintang-bintang sebagai pelita
bukan pula kepadanya di setiap desir nadinya
tapi di hadapan Tuhan dan seluruh Malaikat-Nya

Biarlah DIA menilai hatiku dan janjiku

5 februari 2011

4 comments:

baru baca yang ini
baru sadar artinya dalem banget,,
maybe, i know that girl??
at least, i love it!!

Post a Comment